Tidakkah kita terfikir.. bila musibah menyapa diri, kejadian yg tidak dinginkan terjadi, hati kecil kita mula berbisik "o Allah, where are you when we are foremost in need?".

Bila masalah menimpa, hati itu gundah, diri ini gelisah, mulut berkumat kamit mengingatkan kembali erti sabar walhal didalam hati ia penuh dengan maki hamun menyalahkan takdir dan keadaan. Naudzubillah.

Ketahuilah, ketika itu syaitan mendekati, memberi kata semangat bagi menjauhkan diri kita pada tuhan. Bilamana pemikiran sedimikian terlintas, lantas kita sebagai hambaNya yg kerdil ini perlulah meminta perlindungan dari Allah. Kerana sebaik-baik pelindung adalah diriNya bukan? :)

Dalam meminta hajat serta istikharah kepadaNya, yakinlah wahai diri "Allah itu maha mendengar" Doa yg kita pohonkan semestinya akan dibalas didalam 3 keadaan:

# Allah memakbulkan doa kita serta merta di dunia, lantas haruslah bg kita panjatkan syukur atas nikmat yg telah Allah berikan..
# Allah tidak memakbulkan doa kita di dunia agar kita sabar, balasannya Allah akan bentangkan nikmat kepada kita di akhirat kelak, jika kita tergolong dari orang2 yg beriman. Dengan itu bersabarlah..
# Allah melindungi diri kita dari kecelakaan dengan berkat doa yg kita pohonkan. Sesungguhnya Allah maha mengetahui sesuatu sedangkan kita tidak tahu. Dengan itu redhailah dengan segala ketetapan yg telah berlaku.


Ingatlah wahai diri, doa itu perlu menjadi amalan seharian, dalam apa jua keadaan. Susah senang, doa menjadi peneman. Lantas berdoalah dengan adab-adab yg telah ditetapkan:

Allah Ta’ala berfirman:
إِذْ نَادَى رَبَّهُ نِدَاء خَفِيًّا
“Yaitu tatkala ia berdoa kepada Tuhannya dengan suara yang lembut.” (QS. Maryam: 3)

Allah Ta’ala berfirman:
ادْعُواْ رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَخُفْيَةً إِنَّهُ لاَ يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ
(Q“Berdoalah kepada Rabb kalian dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.” (QS. Al-A’raf: 55)

Dari Aisyah -radhiallahu ‘anha- dia berkata:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَسْتَحِبُّ الْجَوَامِعَ مِنْ الدُّعَاءِ وَيَدَعُ مَا سِوَى ذَلِكَ
“Rasulullah -shallallahu wa’alaihi wa sallam- menyukai doa-doa yang singkat tapi padat maknanya, dan meninggalkan selain itu.” (HR. Abu Daud no. 1482 dan An-Nawawi berkata dalam Riyadh Ash-Shalihin no. 431)


Dari Jabir bin Abdillah  dia berkata: Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wasallam- bersabda:
لَا تَدْعُوا عَلَى أَنْفُسِكُمْ وَلَا تَدْعُوا عَلَى أَوْلَادِكُمْ وَلَا تَدْعُوا عَلَى أَمْوَالِكُمْ لَا تُوَافِقُوا مِنْ اللَّهِ سَاعَةً يُسْأَلُ فِيهَا عَطَاءٌ فَيَسْتَجِيبُ لَكُمْ
“Janganlah kalian mendoakan keburukan pada diri kalian, jangan mendoakan keburukan pada anak-anak kalian, dan jangan mendoakan keburukan pada harta-harta kalian. Jangan sampai doa kalian bertepatan dengan saat dikabulkannya doa dari Allah lalu Dia akan mengabulkan doa kalian.” (HR. Muslim no. 3009)

Dari Abu Hurairah  bahwa Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wasallam- bersabda:
إِذَا دَعَا أَحَدُكُمْ فَلَا يَقُلْ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي إِنْ شِئْتَ وَلَكِنْ لِيَعْزِمْ الْمَسْأَلَةَ وَلْيُعَظِّمْ الرَّغْبَةَ فَإِنَّ اللَّهَ لَا يَتَعَاظَمُهُ شَيْءٌ أَعْطَاهُ
“Jika salah seorang dari kalian berdoa maka janganlah sekali-kali dia berkata, “Ya Allah ampunilah aku jika Engkau kehendaki.” Akan tetapi hendaklah dia memastikan apa yang dia minta dan hendaknya dia memperbesar pengharapannya, karena Allah -Azza wa Jalla- sama sekali tidak pernah menganggap besar sesuatu yang Dia berikan.” (HR. Al-Bukhari no. 6339 dan Muslim no. 2678)

Mode Exam. Mode Project. Mode Kerja. Mode Baitul Muslim.
Walauapapun niat yg kita hajatkan. Yg penting doalah utk peakhiran yg TERBAIK...Husnol Khatimah..

mencintai kalian,
8.35 pm,
Holberry, Sheffield


This entry was posted on Sunday, January 08, 2012 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 comments:

Blog Widget by LinkWithin